A.
Deskripsi
Sampul buku berjudul, “Kehancuran Troy” ini memiliki skema
warna warna monokromatik yang gelap. Skema warna monokromatik ini diisi dengan
warna (hue) hijau gelap-pudar (sea green) yang mencakup seluruh
ilustrasi yang sekaligus latar belakang dalam sampul depan novel ini. Warna
kuning keemasan (goldenrod) juga
muncul dalam warna sebagain besar huruf dalam sampul depan. Warna paling minor
pada sampul adalah warna putih.
“Virgil” sebagai nama penulis terletak di paling atas
komposisi sampul depan buku ini. Dituliskan dengan menggunakan font jenis Copperlate Gothic Light berwarna putih dengan semua hurufnya
menggunakan huruf kapital dengan ukuran 16 pt. Judul buku, “Kehancuran Troy”
yang juga seluruh hurufnya menggunakan huruf kapital terletak di bawah nama
penulis, terbagi menjadi dua kata. Kata “Kehancuran” di bagian atas dengan
ukuran sekitar 32 pt. Di bawah kata “Kehancuran” terdapat kata, “Troy” dengan
ukuran huruf 120 pt. Judul buku ini dituliskan menggunakan font Centaur dengan custom di bagian leg huruf R. Seluruh huruf dalam penulisan judul
buku ini menggunakan huruf kapital. Judul berwarna kuning keemasan (goldenrod) dan menggunakan filter
digital embos dengan sumber cahaya dari kiri bawah. Baik nama penulis maupun
judul keduanya menggunakan penjajaran pusat.
Dalam sampul depan buku ini terdapat ilustrasi yang
berperan pula sebagai latar belakang sampul buku. Ilustrasi dengan skema warna
monokromatik ini memiliki hue hijau
gelap-pudar (sea green). Ilustrasi
buku ini miliki komposisi dan line
(alur) berupa diagonal dari kiri bawah ke kanan atas. Penciptaan ilustrasi
sampul ini menggunakan teknik digital
imaging dan digital painting.
Terdapat foreground berupa prajurit
yang melompat ke depan membawa pedang ditangan kanan dan perisai di tangan
kiri. Digital painting
objek foreground tersebut memiliki
saturasi yang rendah dan sumber cahaya yang berasal dari kiri atas, serta
menggunakan teknik goresan kasar dan hard
brush. Lapisan selanjutnya, 7 prajurit dengan tombak dan prisai berkonfrontasi
dalam komposisi, memiliki sumber cahaya dari kanan atas (berlawanan dengan
sumber cahaya objek lain dalam ilustrasi ini). Lapisan tengah memiliki warna
hijau paling terang (saturasi lebih tinggi) dalam sampul dan merupakan bagian
paling kabur (blur) serta berkabut
dalam ilustrasi buku ini. Di lapisan selanjutnya terdapat patung kuda kayu
raksasa, hasil dari seleksi dari sumber materi lain yang memiliki sumber cahaya
kiri atas. Gambar patung kuda ini memiliki saturasi yang rendah sama seperti
objek pada foreground. Sisa seleksi
pada foto kuda kayu raksasa masih terlihat di bagian outline luar objek ini.
Fokus gambar patung kuda terdapat di bagian paling atas, dengan blur di bagian bawah. Asap hijau
keputihan merupakan layer terakhir
dalam ilustrasi ini terletak dibelakang montase gambar patung kuda raksasa.
Di bagian paling
bawah sampul depan buku ini terdapat kutipan bertuliskan, “Ketika Troy dibakar
oleh pasukan Yunani, Aeneas dan beberapa penduduk Troy berhasil menyelamatkan
diri. Atas kehendak Dewat, mereka berlayar ke Itali dan ditakdirkan mendirikan
bangsa baru di sana yang kelak menguasai dunia.”. Kutipan tersebut menggunakan
font Franklin Ghotic Demi berwarna
kuning keemasan (Goldenrod) dengan penjajaran pusat. Ukuran huruf pada kutipan
tersebut sekitar sepertiga ukuran huruf nama penulis, “Virgil.
Bagian tengah
sampul menggunakan latar hitam yang di dalamnya terdapat tiga kelompok kata.
Paling kiri, judul buku, “Kehancuran Troy” dengan font Urdu Typesetting berwarna putih. Di tengah terdapat kata,
“Virgil” menggunakan font serif yang mirip dengan Urdu Typesetting berwarna kuning keemasan (goldenrod), warna yang
terbalik antara dua kelompok kata itu jika dibandingkan dengan warna font dan kelompok kata di sampul depan.
Di bagian paling bawah terdapat logotype penerbit
“Oncor” yang didominasi font menyerupai Bodoni berwarna putih
dan merah pada huruf custom C.
Latar belakang pada sampul belakang merupakan gradasi
hijau gelap (dark green) pada bagian atas menuju warna hijau pekat-pudar (Sea
Green) senada dengan illustrasi di sampil depan. Di bagian atas terdapat judul
buku, “Kehancuran Troy” terbagai dalam dua kata. Di bagian atas, kata
“Kehancuran” dan di bagian bawah
terdapat kata “Troy”. Kata “Troy memiliki ukuran huruf yang kira-kira dua kali
lebih besar dari pada ukuran huruf kata “Kehancuran”. Judul pada sampul belakan
tersebut menggunakan jenis huruf Urdu
Typesetting berwarna putih sama seperti judul pada sampul tengah, baik
secara jenis huruf maupun warna. Judul ini di sampul belakang ini juga
menggunakan penjajaran pusat.
Terdapat tiga kalimat di bawah judul yang diberi spasi
vertikal dengan penjajaran pusat (center
alignment) sehingga tampak seperti ada tiga paragraf dalam teaser belakang buku tersebut. Kalimat
pertama bertuliskan,” Buku ini berkisah tentang kehancuran Troy dan bagaimana
orang-orang Troy yang selamat: apakah dewata mengasihi mereka: apakah mereka
membangun Troy kembali atau mencari negeri baru; siapakah pemimpin mereka
setelah kematian Priam dan Hector. Kalimat kedua,” Jika The Iliad berkisah
tentang peperangan antara pasukan Yunani dan Troy, jika The Odyssey berkisah
tentang perjalanan pulang pasukan Yunani, maka buku ini adalah kelanjutan bagi
kedua kisah tersebut. Kalimat selanjutnya bertuliskan,” Jika kisah dalam The
Illiad diwarnai oleh tokoh wanita Helen (istri Raja Menelaus yang tidak setia
dan penyebab pecahnya Perang Troy), jika dalam The Odyssey di warnai oleh tokoh
wanita Penelopeia (istri Odysseus yang setia), maka dalam buku ini para pembaca
akan bertemu dengan tokoh wanita Dido (Ratu Carthage) dan Lavinia (putri Raja
Latinius penguasa Itali). Kisah tentang Dido dan Lavinia juga diwarnai oleh
kecemburuan Dewi Hera (istri Zeus).
Di bawah tiga kalimat tersebut terdapat kotak putih yang
berisi huruf dan angka serta barcode yang berwarna putih. Di dalamya terdapat
tulisan, “ISBN: 978-602-96828-0-6” menggunakan font menyerupai Agency FB dengan
margin yang sangat sedikit dari batas atas kotak putih dan di bawahnya terdapat
barcode dengan keterangan angka,
“9786029682809”. Bagian paling bawah bertuliskan, “Novel” yang menggunakan font
Arial. Kotak putih tersebut diapit
oleh dua gambar novel yang masing memiliki label best seller di sampulnya. Novel di sebelah kiri berjudul The Iliad of Homer dan di sebelah kanan
berjudul The Odesyssey of Homer. Di
bagian paling bawah sampul belakang terdapat logotype penerbit Oncor yang menggunakan font mirip dengan Bodoni
berwarna putih dan menggunakan custom font berwarna merah pada huruf C.
B.
Interpretasi
Buku
berjudul “Kehancuran Troy” oleh penerbit Oncor merupakan buku terjemahan dari
epos The Aenid of Virgil terjemahkan
oleh Alfred J. Church dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh A.
Rahmatullah. Terjemahan oleh Alfred J. Church ini merupakan terjemahan yang
lebih sederhana yang ditujukan agar lebih mudah dimengerti oleh anak-anak tanpa
melakukan pembodohan konten.
Puisi
epos ini merupakan karya Virgil (sering disebut Vergil), seorang pujangga yang
berasal dari daerah sekitar Italy. Epos ini berseting setelah kekalahan Troy
dengan masuknya “Kuda Kayu” (Wooden
Horse) yang berdampak pada serangan dadakan Yunani dan memporakporandakan
Seluruh Troy. Alur cerita ini berpusat pada Aneneas, seorang Troya yang
melakukan perjalanan ke Itali, dan di kemudian hari akan menjadi pendiri Roma
dan leluhur bangsa Romawi.
Ilustrasi dalam sampul depan buku ini memakai skema warna
monokromatik dengan warna hijau gelap-pudar (sea green) sebagai warna dasar. Skema
warna monokromatik dalam buku Understanding Color: an Introduciton for
Designers dikatakan bahwa, “Skema warna monokromatik sangat mudah
memunculkan emosi dan kesan, karena tidak adanya kemungkinan untuk kombinasi hue yang jelek.” (Holtzschue, 2011:164).
Pertimbangan value merupakan elemen
utama dalam penggunaan skema warna. Di dalam bukunya, Richard Mehl menjelaskan value sebagai, “ Secara umum, tingkat keutamaan
(importance) relatif dari sebuah
dibandingkan dengan warna lain yang berdekatan (proximity); dalam the Munsell
Color System, value mengarah pada tingkat gelap terang sebuah warna.” (Mehl,
2013:16).
Warna sea
green merupakan warna yang muncul dominan dalam desain sampul buku ini. Warna
hijau dalam budaya visual, secara umum sering dikaitkan dengan kehidupan dan
alam. Simbolisasi makna dengan warna ini muncul dari sumber primer warna hijau
itu sendiri yang ditemui di alam. Warna hijau sering ditemui manusia sejak
jaman dahulu, dalam tumbuh-tumbuhan, yang dihasilkan oleh klorofil pada daun.
Warna hijau dengan saturasi sendiri, berkolerasi dengan warna hijau sebagai
simbol, memberi kesan hilangnya unsur-unsur kehidupan, seperti yang ditemukan
dalam ilustrasi sampul ini.
Ilustrasi buku ini miliki alur (line) komposisi diagonal dari kiri bawah menuju kanan atas. “Alur (line) merupakan perwujudan jalur antara
dua titik. Alur juga dapat berupa garis lurus, lengkung, horisontal, diagonal,
ataupun zig-zag. Alur menyiratkan
suatu gerak dan saran terhadap arah atau orientasi. Alur dapat muncul secara
tersirat dalam komposisi visual tanpa harus benar-benar ada garis nyata.
Perasaan atau emosi dapat sampaikan di dalam alur. Alur diagonal menujukan
jarak, gerakan, dan kedalaman (depth).”(Patterson,
1994)
Gambar seorang kesatria (kiri bawah) membawa pedang dan tameng menerjang ke arah
kerumunan menuju kuda kayu (kanan atas). Arah diagonal ini menunjukan adanya
hubungan antara gestur prajurit dengan posisi dominan “Kuda Kayu”. Alur diagonal
merupakan, memparafrase Graves, “alur yang transisional, dinamis, dan memberi kesan kinetik atau gerak, seperti
hujan yan di tiup angin.”(Graves, 1951: 210) Hubungan ini dapat diartikan dengan
tindakan agresi prajurit menghadapi sumber dari kekacauan (kuda kayu) yang
terjadi di Troy. Alur diagonal juga menghubungkan antara foreground dan objek utama yaitu kuda kayu raksasa.
Kuda kayu yang berada di ujung komposisi diagonal
ilustrasi sebagai titik fokus (focal
point), merupakan objek motase dari kuda kayu dari film Troy. Kuda kayu
dimunculkan sebagai fokus permasalahan sekaligus ikon paling terkenal berkenaan
kata “Troy”. Dari sudut literatur, kuda kayu ini merupakan (seolah-olah) sebuah
monumen untuk memohon keselamatan kepada dewata, oleh bangsa Yunani. Sementara
bangsa Troy berniat membawa kuda kayu tersebut sebagai monumen kemenangan atas
bangsa Yunani. Dari situlah ikon kuda kayu ini muncul sebagai titik pusat
kemenangan bangsa Yunani atas Troy.
Sekumpulan pasukan yang terdapat di tengah komposisi
merupakan faktor pemisah antara objek aktif pasukan dan objek pasif kuda kayu. Sekumpulan
pasukan ini merupakan hasil seleksi dari salah satu adegan perang dalam film
Troy, dapat dilihat dari desain helm pasukan ini. Adegan yang diambil merupakan
adegan disaat pasukan Yunani melancarkan serangan pertama yang akan gagal ke
tembok Troy, dimana pasukan Troy menang dengan telak dalam melindungi tembok
kota.
Secara umum iIlustrasi sampul depan buku ini
menggambarkan kengerian dan keputusaan dalam medan pertempuran akhir di Troy
dengan masuknya kuda kayu. Dengan montase antara materi film yang diseleksi
dengan digital painting pada foreground, ilustrasi ini berusaha
menceritakan retaliasi pasukan Troy diambang kehancuran kotanya. Komposisi ilustrasi
ini terbalut dalam harmony of function,
yang menurut Graves merupakan, “harmoni diantara objek-objek yang tak sama
namun dapat diasosiasikan dalam konteks tertentu”(Graves, 1951: 28).
Judul buku ini, terutama pada bagian kata “Troy”
yang menggunakan font Centaur
dengan ekstra pada bagian leg huruf
R. Perwujudan kata “Troy” ini mengimitasi penggunaan custom font yang sama dengan judul pada sampul Dvd dan Bluy-Ra versi Director’s Cut. Kata “Kehancuran” menggunakan font yang berbeda dengan kata “Troy”, dimana kata “Troy” menjadi
faktor tambah nilai komersil dipasaran Indonesia. Faktor itu muncul karena film
Troy pada tahun 2011 sudah ditayangkan di saluran televisi Indonesia
berkali-kali dan salah satu film kolosal yang sangat populer. Dengan alasan yang sama dengan pembedaan font, judul buku Kehancuran Troy dari
pada Aeneid dipilih.
Gambar 3 Sampul Dvd
Troy
“Tipografi juga dapat memerankan interaksi dan
ekspresi sikap apa yang sedang diwakili. Tipografi dapat pula memberi predikat
pada sebuah teks, seperti modern, tradisional, serius, menarik, festif, maupun
pasif.” (Leeuwen, 2006: 143) Seperti yang dikatakan oleh Leeuwen, dalam komposisi
tipografi sampul depan buku ini pun menggunakan font Centaur
sebagai
heading type untuk memunculkan kesan
elegan dan aristokrasi. Centaur masuk
dalam kategori font Humanist-serif. Huruf
dengan poros (axis) yang cenderung
miring ke kiri dan memiliki perbedaan yang tipis antara ketebalan dan ketipisan
dari goresan (stroke). Centaur pada umumnya dapat digunakan
sebagai body type dalam ukuran 18pt
ke bawah atau sebagai heading type (judul) pada ukuran 72pt ke atas.
Huruf dari Centaur
dalam judul buku ini mengalami custom
di bagian leg huruf R. Hal ini jika
dikaitan dengan interpretasi sebelumnya maka custom di huruf R yang memenjang sampai bagian bawah huruf O,
menyiratkan makna akan menggeseran sebuah kebulatan (absolutisme) kekuasaan
dari pondasinya. Custom tersebut
berpadu dengan sifat humanist-serif
yang mempunyai poros miring ke kiri ini memunculkan kesan menggelinding dari
huruf O. Kesan tentang penggulingan kekuasan ini pula di dukung dengan huruf Centaur yang dekat dengan kata
Aristokrat.
Huruf dalam judul tersebut juga di lengkapi dengan
efek embos secara digital. Menurut Collins English Dictionary, dalam bidang
seni dan desain emboss adalah teknik
untuk membentuk atau mengukir (desain atau hiasan) pada permukaan sehingga menghasilkan
relief timbul atau dan ke dalam permukaan. Embos secara digital memberikan
kesan timbul ditambah dengan warna goldenrod,
memunculkan penggambaran yang royal dan
ekslusif.
Sampul tengah dilatarbelakangi oleh warna hitam.
Adanya blok warna ini dimaksudkan untuk menutupi kesenajangan antara sampul
depan dan sampul belakang. Ilustrasi di sampul depan tidak mencakup sampai
sampul belakang, sehingga digunakanlah gradasi warna sebagai latar sampul
belakang. Latar hitam sampul tengah memberi penanda secara jelas mengenai
kesenjangan tersebut.
Tiga kelompok kata, disamping nama penerbit Oncor,
di sampul tengah memiliki warna yang berbanding terbalik dengan sampul depan
dimana Virgil menggunakan warna goldenrod
dan Kehancuran Troy menggunakan warna putih. Warna putih Kehancuran Troy
menjembatani warna keemasan judul Kehancuran Troy di depan dengan Judul diatas
sinopsis disampul bagian belakang.
Di sampul belakang, seluruh bodycopy dan judul menggunakan font
warna putih, sama dengan warna font
nama pengarang “Virgil” di sampul depan. Penggunaan warna tersebut dapat dimaknai
sebagai usaha menjelaskan dan menghubungkan tentang keterkaitan karya Virgil
ini dengan dua karya Homer yang lain, yaitu Iliad dan Odyssey dalam tiga
kalimat teaser di sampul belakang. Hal tersebut juga
dilengkapi dengan gambar dua sampul buku yang tercantum label best seller di atasnya dari cetakan
penerbit Oncor itu sendiri.
C.
Kritik
Secara sepintas
ilustrasi sampul depan buku ini terlihat apik, baik secara komposisi dan
eksekusi. Bila lebih dalam illustrasi sampul buku ini memiliki banyak kelemahan
baik secara konsep maupun eksekusi. Mengesampingkan penggunaan font dari materi untuk film Troy.
Illustrasi ini terlalu banyak mengambil banyak material dari film Troy, seperti
kerumunan pasukan dan kuda kayu, yang menceritakan The Iliad oleh Homer bukan
tentang The Aeneid oleh Virgil.
Pada awal sudah
dibahas jika illustrasi ini menggunakan teknik digital imaging dan digital
painting. Dua lapisan di belakang yaitu kerumunan dan kuda kayu merupakan
hasil dari montase dengan sumber materi keduanya berasal dari film Troy.
Seleksi dalam kedua gambar tersebut kurang hati-hati dan rapi, sehingga
meninggalkan bekas yang lumayan jelas. Kurang cermatnya pemilihan objek montase
juga menciptakan kesenjangan berupa sumber cahaya yang berbeda, dari kiri atas
pada kuda kayu dan dari kanan atas pada kerumunan.
Foreground
illustrasi
ini yang menjadi bagian dari montase keseluruhan, merupakan hasil dari
penciptaan menggunakan teknik digital
painting. Objek hasil digital
painting ini berupa prajurit yang membawa prisai dan pedang. Dalam
interpretasi menurut gestur dan komposisinya, prajurit ini seharusnya merupakan
prajurit Troy yang berjuang menghentikan kekacauan. Namun jika dilihat dari
jenis pedang yang dan baju tempur yang digunakan, terlihat bahwa prajurit ini
merupakan prajurit Yunani, untuk lebih spesifiknya Sparta. Hubungan antar
gestur dan komposisi menjadi kurang (tidak) bermakna karenanya.
Gambar 5 Pedang tradisional tentara Sparta
Memparafrase dari buku Judging a Book by Its Cover: Fans, Publishers, Designers, and the
Marketing of Fiction, menyatakan bahwa,” Salah satu fungsi dari sampul buku
adalah untuk menyampaikan pesan mengenai isi dari buku tersebut dan
mempengaruhi baik penjual maupun pembeli potensial.” (Matthew, 2007:19). Dalam
buku itu pula disampaikan peran penting desain sampul sebagai penentu pasaran
dari buku tersebut. Menentukan target audien dan target pasar juga merupakan
bagian dari proses desain sampul.
Pada dasarnya
Illustrasi epos ini menggambarkan peperangan di sekitar kuda kayu, Sementara
dalam epos ini bagian tadi adalah hanya sebagai bagian pembuka dan bukan inti
cerita. Pusat cerita ini adalah dimana sang protagonis, Aeneas pergi
meninggalakn Troy dan memulai perjalanan hingga akhirnya sampai ke Itali.
Adegan yang paling pusat dari epos ini adalah bagaimana dia menggendong ayah
dan anaknya keluar dari Troy yang hancur dan mencari peradaban baru serta menunaikan tugasnya sebagai pemimpin.
D.
Saran
Penggunaan adegan dimana Aeneas menggendong ayah dan
anaknya merupakan salah satu pilihan yang sesuai jika sampul dilengkapi dengan
illustrasi. Adegan itu merupakan persimpangan tema antara melepaskan masa lalu
dan asalnya dengan tema mencari masa depan dan membangun peradaban baru. Sebuah
representasi yang tepat, yang menunjukan kenapa Aeneas pergi, dan bagaimana dia
bersikap dalam perjalanannya.
Kesinambungan antara sampul depan dan sampul bagian
belakang akan dapat lebih menunjukan tentang buku ini. Pembatas hitam pada
bagian tengah dapat diganti dengan latar hitam maupun gelap dengan opasitas
lima puluh persen ke atas. Latar blok hitam di tengah akan memutus
kesinambungan illustrasi yang berhubungan antara sampul depan dan belakang.
Buku acuan terjemahan bahasa Indonesia ini adalah
dari terjemahan bahasa Inggris oleh Alfred J. Church. Church menterjemahkan ini
dengan niatan yang spesifik untuk anak-anak mampu memahami dan menikmati cerita
ini. Dari situ bisa dilihat bahwa sudah terjadi pengelompokan target, yaitu
(disamping anak-anak) orang-orang yang ingin membaca epos ini secara ringan. Untuk
mencapai target audien yang ditentukan diperlukan desain yang cocok dengan
target, salah satu kata kuncinya adalah sederhana. Sederhana mungkin sudah
menjadi poin wajib dari kebanyakan desainer sampul buku belakangan ini. Desain
juga perlu mempertimbangkan nilai keantikan dan keunikan dari epos ini.
Dapat disimpulkan bahwa desain sampul ini buku
berjudul “Kehancuran Troy” berdasarkan terjemahan dari The Aenid of Homer
membutuhkan suatu desain yang sederhana namun memiliki nilai keantikan.
Keantikan dapat dicapai dengan memasukan unsur craftmanship (keterampilan) kedalam ilustrasi maupun desain
tersebut. Keterampilan ini dapat di tunjukan dengan unsur gambar manual dan inking yang tidak dibersihkan dengan
proses clean-up digital. Warna api
(merah, orange kuning) dapat digunakan untuk menyiratkan nilai-nilai yang
terdapat dalam buku ini, yaitu.
E.
Daftar
Pustaka
Graves,
Maitland, 1951, The Art of Color an
Design, New York: McGraw-Hill Book Company
Holtzschue,
Linda, 2011, Understanding Color: an
Introduciton for Designers, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Krages, Bert, 2005, Photography:
the art of composition, New York: Allworth Press.
Leeuwen, Theo van, 2006, Jurnal “Towards a Semiotics of
Typography”, Sydney: John Benjamins
Publishing Company.
Matthews, Nicole,2007,
Judging a Book by Its Cover: Fans,
Publishers, Designers, and the Marketing of Fiction, Burlington: Ashgate
Publishing.
Mehl, Richard,
2013, Playing with Color 50 Graphic
Experiments, Beverly: Rockport Publishers.
Patterson,
Freeman, 1994, Photographing the World
Around You, Toronto: Key Porter Books.
F. Redesain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar