Jumat, 06 November 2015

Kritik dan Redesain Sampul Buku "Kehancuran Troy"



 
Redesign Awal
A.     Deskripsi
Sampul buku berjudul, “Kehancuran Troy” ini memiliki skema warna warna monokromatik yang gelap. Skema warna monokromatik ini diisi dengan warna (hue) hijau gelap-pudar (sea green) yang mencakup seluruh ilustrasi yang sekaligus latar belakang dalam sampul depan novel ini. Warna kuning keemasan (goldenrod) juga muncul dalam warna sebagain besar huruf dalam sampul depan. Warna paling minor pada sampul adalah warna putih.
“Virgil” sebagai nama penulis terletak di paling atas komposisi sampul depan buku ini. Dituliskan dengan menggunakan font jenis Copperlate Gothic Light  berwarna putih dengan semua hurufnya menggunakan huruf kapital dengan ukuran 16 pt. Judul buku, “Kehancuran Troy” yang juga seluruh hurufnya menggunakan huruf kapital terletak di bawah nama penulis, terbagi menjadi dua kata. Kata “Kehancuran” di bagian atas dengan ukuran sekitar 32 pt. Di bawah kata “Kehancuran” terdapat kata, “Troy” dengan ukuran huruf 120 pt. Judul buku ini dituliskan menggunakan font Centaur dengan custom di bagian leg  huruf R. Seluruh huruf dalam penulisan judul buku ini menggunakan huruf kapital. Judul berwarna kuning keemasan (goldenrod) dan menggunakan filter digital embos dengan sumber cahaya dari kiri bawah. Baik nama penulis maupun judul keduanya menggunakan penjajaran pusat.
Dalam sampul depan buku ini terdapat ilustrasi yang berperan pula sebagai latar belakang sampul buku. Ilustrasi dengan skema warna monokromatik ini memiliki hue hijau gelap-pudar (sea green). Ilustrasi buku ini miliki komposisi dan line (alur) berupa diagonal dari kiri bawah ke kanan atas. Penciptaan ilustrasi sampul ini menggunakan teknik digital imaging dan digital painting. Terdapat foreground berupa prajurit yang melompat ke depan membawa pedang ditangan kanan dan perisai di tangan kiri. Digital painting objek foreground tersebut memiliki saturasi yang rendah dan sumber cahaya yang berasal dari kiri atas, serta menggunakan teknik goresan kasar dan hard brush. Lapisan selanjutnya, 7 prajurit dengan tombak dan prisai berkonfrontasi dalam komposisi, memiliki sumber cahaya dari kanan atas (berlawanan dengan sumber cahaya objek lain dalam ilustrasi ini). Lapisan tengah memiliki warna hijau paling terang (saturasi lebih tinggi) dalam sampul dan merupakan bagian paling kabur (blur) serta berkabut dalam ilustrasi buku ini. Di lapisan selanjutnya terdapat patung kuda kayu raksasa, hasil dari seleksi dari sumber materi lain yang memiliki sumber cahaya kiri atas. Gambar patung kuda ini memiliki saturasi yang rendah sama seperti objek pada foreground. Sisa seleksi pada foto kuda kayu raksasa masih terlihat di bagian outline luar objek ini. Fokus gambar patung kuda terdapat di bagian paling atas, dengan blur di bagian bawah. Asap hijau keputihan merupakan layer terakhir dalam ilustrasi ini terletak dibelakang montase gambar patung kuda raksasa.
Di bagian paling bawah sampul depan buku ini terdapat kutipan bertuliskan, “Ketika Troy dibakar oleh pasukan Yunani, Aeneas dan beberapa penduduk Troy berhasil menyelamatkan diri. Atas kehendak Dewat, mereka berlayar ke Itali dan ditakdirkan mendirikan bangsa baru di sana yang kelak menguasai dunia.”. Kutipan tersebut menggunakan font Franklin Ghotic Demi berwarna kuning keemasan (Goldenrod) dengan penjajaran pusat. Ukuran huruf pada kutipan tersebut sekitar sepertiga ukuran huruf nama penulis, “Virgil.
Bagian tengah sampul menggunakan latar hitam yang di dalamnya terdapat tiga kelompok kata. Paling kiri, judul buku, “Kehancuran Troy” dengan font  Urdu Typesetting berwarna putih. Di tengah terdapat kata, “Virgil” menggunakan font  serif  yang mirip dengan Urdu Typesetting berwarna kuning keemasan (goldenrod), warna yang terbalik antara dua kelompok kata itu jika dibandingkan dengan warna font dan kelompok kata di sampul depan. Di bagian paling bawah terdapat logotype penerbit “Oncor” yang didominasi  font menyerupai Bodoni berwarna putih dan merah pada huruf custom C.
Latar belakang pada sampul belakang merupakan gradasi hijau gelap (dark green) pada bagian atas menuju warna hijau pekat-pudar (Sea Green) senada dengan illustrasi di sampil depan. Di bagian atas terdapat judul buku, “Kehancuran Troy” terbagai dalam dua kata. Di bagian atas, kata “Kehancuran”  dan di bagian bawah terdapat kata “Troy”. Kata “Troy memiliki ukuran huruf yang kira-kira dua kali lebih besar dari pada ukuran huruf kata “Kehancuran”. Judul pada sampul belakan tersebut menggunakan jenis huruf Urdu Typesetting berwarna putih sama seperti judul pada sampul tengah, baik secara jenis huruf maupun warna. Judul ini di sampul belakang ini juga menggunakan penjajaran pusat.
Terdapat tiga kalimat di bawah judul yang diberi spasi vertikal dengan penjajaran pusat (center alignment) sehingga tampak seperti ada tiga paragraf dalam teaser belakang buku tersebut. Kalimat pertama bertuliskan,” Buku ini berkisah tentang kehancuran Troy dan bagaimana orang-orang Troy yang selamat: apakah dewata mengasihi mereka: apakah mereka membangun Troy kembali atau mencari negeri baru; siapakah pemimpin mereka setelah kematian Priam dan Hector. Kalimat kedua,” Jika The Iliad berkisah tentang peperangan antara pasukan Yunani dan Troy, jika The Odyssey berkisah tentang perjalanan pulang pasukan Yunani, maka buku ini adalah kelanjutan bagi kedua kisah tersebut. Kalimat selanjutnya bertuliskan,” Jika kisah dalam The Illiad diwarnai oleh tokoh wanita Helen (istri Raja Menelaus yang tidak setia dan penyebab pecahnya Perang Troy), jika dalam The Odyssey di warnai oleh tokoh wanita Penelopeia (istri Odysseus yang setia), maka dalam buku ini para pembaca akan bertemu dengan tokoh wanita Dido (Ratu Carthage) dan Lavinia (putri Raja Latinius penguasa Itali). Kisah tentang Dido dan Lavinia juga diwarnai oleh kecemburuan Dewi Hera (istri Zeus).
Di bawah tiga kalimat tersebut terdapat kotak putih yang berisi huruf dan angka serta barcode yang berwarna putih. Di dalamya terdapat tulisan, “ISBN: 978-602-96828-0-6” menggunakan font menyerupai Agency FB dengan margin yang sangat sedikit dari batas atas kotak putih dan di bawahnya terdapat barcode dengan keterangan angka, “9786029682809”. Bagian paling bawah bertuliskan, “Novel” yang menggunakan font Arial. Kotak putih tersebut diapit oleh dua gambar novel yang masing memiliki label best seller di sampulnya. Novel di sebelah kiri berjudul The Iliad of Homer dan di sebelah kanan berjudul The Odesyssey of Homer. Di bagian paling bawah sampul belakang terdapat logotype penerbit Oncor yang menggunakan font mirip dengan Bodoni berwarna putih dan menggunakan custom font berwarna merah pada huruf C.

B.    Interpretasi
Buku berjudul “Kehancuran Troy” oleh penerbit Oncor merupakan buku terjemahan dari epos The Aenid of Virgil terjemahkan oleh Alfred J. Church dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh A. Rahmatullah. Terjemahan oleh Alfred J. Church ini merupakan terjemahan yang lebih sederhana yang ditujukan agar lebih mudah dimengerti oleh anak-anak tanpa melakukan pembodohan konten.
Puisi epos ini merupakan karya Virgil (sering disebut Vergil), seorang pujangga yang berasal dari daerah sekitar Italy. Epos ini berseting setelah kekalahan Troy dengan masuknya “Kuda Kayu” (Wooden Horse) yang berdampak pada serangan dadakan Yunani dan memporakporandakan Seluruh Troy. Alur cerita ini berpusat pada Aneneas, seorang Troya yang melakukan perjalanan ke Itali, dan di kemudian hari akan menjadi pendiri Roma dan leluhur bangsa Romawi.
Ilustrasi dalam sampul depan buku ini memakai skema warna monokromatik dengan warna hijau gelap-pudar (sea green) sebagai warna dasar. Skema warna monokromatik  dalam buku Understanding Color: an Introduciton for Designers dikatakan bahwa, “Skema warna monokromatik sangat mudah memunculkan emosi dan kesan, karena tidak adanya kemungkinan untuk kombinasi hue yang jelek.” (Holtzschue, 2011:164). Pertimbangan value merupakan elemen utama dalam penggunaan skema warna. Di dalam bukunya, Richard Mehl menjelaskan value sebagai, “ Secara umum, tingkat keutamaan (importance) relatif dari sebuah dibandingkan dengan warna lain yang berdekatan (proximity); dalam the Munsell Color System, value mengarah pada tingkat gelap terang sebuah warna.” (Mehl, 2013:16).
Warna sea green merupakan warna yang muncul dominan dalam desain sampul buku ini. Warna hijau dalam budaya visual, secara umum sering dikaitkan dengan kehidupan dan alam. Simbolisasi makna dengan warna ini muncul dari sumber primer warna hijau itu sendiri yang ditemui di alam. Warna hijau sering ditemui manusia sejak jaman dahulu, dalam tumbuh-tumbuhan, yang dihasilkan oleh klorofil pada daun. Warna hijau dengan saturasi sendiri, berkolerasi dengan warna hijau sebagai simbol, memberi kesan hilangnya unsur-unsur kehidupan, seperti yang ditemukan dalam ilustrasi sampul ini.
Ilustrasi buku ini miliki alur (line) komposisi diagonal dari kiri bawah menuju kanan atas. “Alur (line) merupakan perwujudan jalur antara dua titik. Alur juga dapat berupa garis lurus, lengkung, horisontal, diagonal, ataupun zig-zag. Alur menyiratkan suatu gerak dan saran terhadap arah atau orientasi. Alur dapat muncul secara tersirat dalam komposisi visual tanpa harus benar-benar ada garis nyata. Perasaan atau emosi dapat sampaikan di dalam alur. Alur diagonal menujukan jarak, gerakan, dan kedalaman (depth).”(Patterson, 1994)
Gambar seorang kesatria (kiri bawah)  membawa pedang dan tameng menerjang ke arah kerumunan menuju kuda kayu (kanan atas). Arah diagonal ini menunjukan adanya hubungan antara gestur prajurit dengan posisi dominan “Kuda Kayu”. Alur diagonal merupakan, memparafrase Graves, “alur yang transisional, dinamis, dan  memberi kesan kinetik atau gerak, seperti hujan yan di tiup angin.”(Graves, 1951: 210) Hubungan ini dapat diartikan dengan tindakan agresi prajurit menghadapi sumber dari kekacauan (kuda kayu) yang terjadi di Troy. Alur diagonal juga menghubungkan antara foreground dan objek utama yaitu kuda kayu raksasa.
Kuda kayu yang berada di ujung komposisi diagonal ilustrasi sebagai titik fokus (focal point), merupakan objek motase dari kuda kayu dari film Troy. Kuda kayu dimunculkan sebagai fokus permasalahan sekaligus ikon paling terkenal berkenaan kata “Troy”. Dari sudut literatur, kuda kayu ini merupakan (seolah-olah) sebuah monumen untuk memohon keselamatan kepada dewata, oleh bangsa Yunani. Sementara bangsa Troy berniat membawa kuda kayu tersebut sebagai monumen kemenangan atas bangsa Yunani. Dari situlah ikon kuda kayu ini muncul sebagai titik pusat kemenangan bangsa Yunani atas Troy.
Sekumpulan pasukan yang terdapat di tengah komposisi merupakan faktor pemisah antara objek aktif pasukan dan objek pasif kuda kayu. Sekumpulan pasukan ini merupakan hasil seleksi dari salah satu adegan perang dalam film Troy, dapat dilihat dari desain helm pasukan ini. Adegan yang diambil merupakan adegan disaat pasukan Yunani melancarkan serangan pertama yang akan gagal ke tembok Troy, dimana pasukan Troy menang dengan telak dalam melindungi tembok kota.
Secara umum iIlustrasi sampul depan buku ini menggambarkan kengerian dan keputusaan dalam medan pertempuran akhir di Troy dengan masuknya kuda kayu. Dengan montase antara materi film yang diseleksi dengan digital painting pada foreground, ilustrasi ini berusaha menceritakan retaliasi pasukan Troy diambang kehancuran kotanya. Komposisi ilustrasi ini terbalut dalam harmony of function, yang menurut Graves merupakan, “harmoni diantara objek-objek yang tak sama namun dapat diasosiasikan dalam konteks tertentu”(Graves, 1951: 28).
Judul buku ini, terutama pada bagian kata “Troy” yang menggunakan font Centaur dengan ekstra pada bagian leg huruf R. Perwujudan kata “Troy” ini mengimitasi penggunaan custom font yang sama dengan judul pada sampul Dvd  dan Bluy-Ra versi Director’s Cut. Kata “Kehancuran” menggunakan font yang berbeda dengan kata “Troy”, dimana kata “Troy” menjadi faktor tambah nilai komersil dipasaran Indonesia. Faktor itu muncul karena film Troy pada tahun 2011 sudah ditayangkan di saluran televisi Indonesia berkali-kali dan salah satu film kolosal yang sangat populer.  Dengan alasan yang sama dengan pembedaan font, judul buku Kehancuran Troy dari pada Aeneid dipilih.

Gambar 3 Sampul Dvd Troy

“Tipografi juga dapat memerankan interaksi dan ekspresi sikap apa yang sedang diwakili. Tipografi dapat pula memberi predikat pada sebuah teks, seperti modern, tradisional, serius, menarik, festif, maupun pasif.” (Leeuwen, 2006: 143) Seperti yang dikatakan oleh Leeuwen, dalam komposisi tipografi sampul depan buku ini pun menggunakan font Centaur sebagai heading type untuk memunculkan kesan elegan dan aristokrasi. Centaur masuk dalam kategori font Humanist-serif. Huruf dengan poros (axis) yang cenderung miring ke kiri dan memiliki perbedaan yang tipis antara ketebalan dan ketipisan dari goresan (stroke). Centaur pada umumnya dapat digunakan sebagai body type dalam ukuran 18pt ke bawah atau sebagai heading type (judul) pada ukuran 72pt ke atas.
Huruf dari Centaur dalam judul buku ini mengalami custom di bagian leg huruf R. Hal ini jika dikaitan dengan interpretasi sebelumnya maka custom di huruf R yang memenjang sampai bagian bawah huruf O, menyiratkan makna akan menggeseran sebuah kebulatan (absolutisme) kekuasaan dari pondasinya. Custom tersebut berpadu dengan sifat humanist-serif yang mempunyai poros miring ke kiri ini memunculkan kesan menggelinding dari huruf O. Kesan tentang penggulingan kekuasan ini pula di dukung dengan huruf Centaur yang dekat dengan kata Aristokrat.
Huruf dalam judul tersebut juga di lengkapi dengan efek embos secara digital. Menurut Collins English Dictionary, dalam bidang seni dan desain emboss adalah teknik untuk membentuk atau mengukir (desain atau hiasan) pada permukaan sehingga menghasilkan relief timbul atau dan ke dalam permukaan. Embos secara digital memberikan kesan timbul ditambah dengan warna goldenrod, memunculkan penggambaran  yang royal dan ekslusif.
Sampul tengah dilatarbelakangi oleh warna hitam. Adanya blok warna ini dimaksudkan untuk menutupi kesenajangan antara sampul depan dan sampul belakang. Ilustrasi di sampul depan tidak mencakup sampai sampul belakang, sehingga digunakanlah gradasi warna sebagai latar sampul belakang. Latar hitam sampul tengah memberi penanda secara jelas mengenai kesenjangan tersebut.
Tiga kelompok kata, disamping nama penerbit Oncor, di sampul tengah memiliki warna yang berbanding terbalik dengan sampul depan dimana Virgil menggunakan warna goldenrod dan Kehancuran Troy menggunakan warna putih. Warna putih Kehancuran Troy menjembatani warna keemasan judul Kehancuran Troy di depan dengan Judul diatas sinopsis disampul bagian belakang.
Di sampul belakang, seluruh bodycopy dan judul menggunakan font warna putih, sama dengan warna font nama pengarang “Virgil” di sampul depan. Penggunaan warna tersebut dapat dimaknai sebagai usaha menjelaskan dan menghubungkan tentang keterkaitan karya Virgil ini dengan dua karya Homer yang lain, yaitu Iliad dan Odyssey dalam tiga kalimat teaser  di sampul belakang. Hal tersebut juga dilengkapi dengan gambar dua sampul buku yang tercantum label best seller di atasnya dari cetakan penerbit Oncor itu sendiri.

C.    Kritik
Secara sepintas ilustrasi sampul depan buku ini terlihat apik, baik secara komposisi dan eksekusi. Bila lebih dalam illustrasi sampul buku ini memiliki banyak kelemahan baik secara konsep maupun eksekusi. Mengesampingkan penggunaan font dari materi untuk film Troy. Illustrasi ini terlalu banyak mengambil banyak material dari film Troy, seperti kerumunan pasukan dan kuda kayu, yang menceritakan The Iliad oleh Homer bukan tentang The Aeneid oleh Virgil.
Pada awal sudah dibahas jika illustrasi ini menggunakan teknik digital imaging dan digital painting. Dua lapisan di belakang yaitu kerumunan dan kuda kayu merupakan hasil dari montase dengan sumber materi keduanya berasal dari film Troy. Seleksi dalam kedua gambar tersebut kurang hati-hati dan rapi, sehingga meninggalkan bekas yang lumayan jelas. Kurang cermatnya pemilihan objek montase juga menciptakan kesenjangan berupa sumber cahaya yang berbeda, dari kiri atas pada kuda kayu dan dari kanan atas pada kerumunan.
Foreground illustrasi ini yang menjadi bagian dari montase keseluruhan, merupakan hasil dari penciptaan menggunakan teknik digital painting. Objek hasil digital painting ini berupa prajurit yang membawa prisai dan pedang. Dalam interpretasi menurut gestur dan komposisinya, prajurit ini seharusnya merupakan prajurit Troy yang berjuang menghentikan kekacauan. Namun jika dilihat dari jenis pedang yang dan baju tempur yang digunakan, terlihat bahwa prajurit ini merupakan prajurit Yunani, untuk lebih spesifiknya Sparta. Hubungan antar gestur dan komposisi menjadi kurang (tidak) bermakna karenanya.

Gambar 4 Bentuk umum dari pedang Troya adalah bermata dua



Gambar 5 Pedang tradisional tentara Sparta

Memparafrase dari buku Judging a Book by Its Cover: Fans, Publishers, Designers, and the Marketing of Fiction, menyatakan bahwa,” Salah satu fungsi dari sampul buku adalah untuk menyampaikan pesan mengenai isi dari buku tersebut dan mempengaruhi baik penjual maupun pembeli potensial.” (Matthew, 2007:19). Dalam buku itu pula disampaikan peran penting desain sampul sebagai penentu pasaran dari buku tersebut. Menentukan target audien dan target pasar juga merupakan bagian dari proses desain sampul.
Pada  dasarnya Illustrasi epos ini menggambarkan peperangan di sekitar kuda kayu, Sementara dalam epos ini bagian tadi adalah hanya sebagai bagian pembuka dan bukan inti cerita. Pusat cerita ini adalah dimana sang protagonis, Aeneas pergi meninggalakn Troy dan memulai perjalanan hingga akhirnya sampai ke Itali. Adegan yang paling pusat dari epos ini adalah bagaimana dia menggendong ayah dan anaknya keluar dari Troy yang hancur dan mencari peradaban baru  serta menunaikan tugasnya sebagai pemimpin.
D.     Saran
Penggunaan adegan dimana Aeneas menggendong ayah dan anaknya merupakan salah satu pilihan yang sesuai jika sampul dilengkapi dengan illustrasi. Adegan itu merupakan persimpangan tema antara melepaskan masa lalu dan asalnya dengan tema mencari masa depan dan membangun peradaban baru. Sebuah representasi yang tepat, yang menunjukan kenapa Aeneas pergi, dan bagaimana dia bersikap dalam perjalanannya.
Kesinambungan antara sampul depan dan sampul bagian belakang akan dapat lebih menunjukan tentang buku ini. Pembatas hitam pada bagian tengah dapat diganti dengan latar hitam maupun gelap dengan opasitas lima puluh persen ke atas. Latar blok hitam di tengah akan memutus kesinambungan illustrasi yang berhubungan antara sampul depan dan belakang.
Buku acuan terjemahan bahasa Indonesia ini adalah dari terjemahan bahasa Inggris oleh Alfred J. Church. Church menterjemahkan ini dengan niatan yang spesifik untuk anak-anak mampu memahami dan menikmati cerita ini. Dari situ bisa dilihat bahwa sudah terjadi pengelompokan target, yaitu (disamping anak-anak) orang-orang yang ingin membaca epos ini secara ringan. Untuk mencapai target audien yang ditentukan diperlukan desain yang cocok dengan target, salah satu kata kuncinya adalah sederhana. Sederhana mungkin sudah menjadi poin wajib dari kebanyakan desainer sampul buku belakangan ini. Desain juga perlu mempertimbangkan nilai keantikan dan keunikan dari epos ini.
Dapat disimpulkan bahwa desain sampul ini buku berjudul “Kehancuran Troy” berdasarkan terjemahan dari The Aenid of Homer membutuhkan suatu desain yang sederhana namun memiliki nilai keantikan. Keantikan dapat dicapai dengan memasukan unsur craftmanship (keterampilan) kedalam ilustrasi maupun desain tersebut. Keterampilan ini dapat di tunjukan dengan unsur gambar manual dan inking yang tidak dibersihkan dengan proses clean-up digital. Warna api (merah, orange kuning) dapat digunakan untuk menyiratkan nilai-nilai yang terdapat dalam buku ini, yaitu.



E.     Daftar Pustaka

Graves, Maitland, 1951, The Art of Color an Design, New York: McGraw-Hill Book Company
Holtzschue, Linda, 2011, Understanding Color: an Introduciton for Designers, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Krages, Bert, 2005, Photography: the art of composition, New York: Allworth Press.
Leeuwen, Theo van, 2006, Jurnal “Towards a Semiotics of Typography”, Sydney: John Benjamins Publishing Company.
Matthews, Nicole,2007, Judging a Book by Its Cover: Fans, Publishers, Designers, and the Marketing of Fiction, Burlington: Ashgate Publishing.
Mehl, Richard, 2013, Playing with Color 50 Graphic Experiments, Beverly: Rockport Publishers.
Patterson, Freeman, 1994, Photographing the World Around You, Toronto: Key Porter Books.

F.    Redesain


Redesign Akhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar