Sabtu, 27 Desember 2014

Anime Arts: Sakuga (Part 2: Yasuji Mori, Yatsuo Otsuka, Yoshinori Kanada)




         Kali ini saya akan membahas tokoh awal dalam sejarah dan pengembangan Sakuga yaitu Yasuji Mori, Yatsuo Otsuka, Yoshinori Kanada. Kembali ke tahun 1950 an, Jepang membuat fitur animasi warna pertamanya, dan animator yang terlibat di dalamnya adalah Yasuji Mori. Animasi berjudul Panda and the Magic Serpent itu, seperti yang bisa kita lihat sangat tampak pengaruh dari teknik animasi Disney. Jelas ini bukan style "anime' yang kita pikirkan. Binatang berbicara dan dikemas dalam adegan musikal, kita pasti akan menghubungkannya dengan Disney.


Panda and the Magic Serpent 
by Yasuji Mori

         Salah satu animator yang terlibat di dalam animasi ini kurang lebih mengatakan bahwa semua orang di Toei Animation, studio yang memproduksi Panda dan Magic Serpent, yang merupakan studio yang memiliki aspirasi untuk menjadi Disney dari sudut timur, semua ini karena para animator mempelajari buku animasi, Animation oleh Preston Blair. Perston Blair, salah satu animator Disney.

       Sekitar tahun 1960-an seperti di Amerika Serikat, di Jepang ada banyak protes dari mahasiswa terjadi, protes seputar kontra-budaya. Sebagian besar animator yang bekerja di Toei ikut terlibat dalam kontra-budaya ini. Hal ini menyebabkan banyak kemauan untuk mempertanyakan norma-norma, dan ide budaya lokal.

        Berikut adalah klip dari animator Yatsuo Otsuka, salah satu animator paling berpengaruh sepanjang masa, (ia membiri pengaruh pada Miyazaki) yang menunjukkan banyak eksperimen. Horus: Prince of the Sun, yang umumnya dianggap sebagai film anime modern pertama. Satu hal yang perlu anda perhatikan, yang merupakan trade-mark dari Yatsuo Otsuka, adalah bagaimana beberapa adegan yang halus, dan beberapa adegan yang lebih patah-patah . Hal ini dikenal sebagai "frame modulation" dan yang merupakan trade-mark dari anime Jepang dan Yatsuo Otsuka yang memelopori itu.


        Tidak lama setelah Horus, industri film Jepang runtuh. Keruntuhan ini adalah karena munculnya televisi, dan banyak animator muda dilemparkan ke posisi animasi yang mereka biasanya tidak akan dapatkan. Hal ini memungkinkan untuk eksperimentasiyang  lebih dalam hal penytradaraan, gambar, dan tentu saja animasi. Memimpin jalan itu adalah tokoh-tokoh seperti Hayao Miyazaki dan Yatsuo Otsuka.

      Berikut adalah animasi yang Otsuka lakukan waktu itu, menunjukkan eksperimen dinamis yang terdapat di dalam animasi booming awal 70-an. Anda akan melihat (Klip selanjutnya: Samurai Giants) bahwa ini benar-benar adalah  Otsuka yang sudah berkembang. Sekali lagi ini adalah "frame modulation" diterapkan pada lingkungan animasi yang jauh lebih terbatas.


       Karena televisi memiliki anggaran yang jauh lebih rendah, mereka harus menghemat banyak waktu dan uang dengan memiliki gambar yang lebih sedikit. Jadi apa yang Otsuka lakukan adalah mencari tahu bagaimana untuk mengambil ekspresi animasi penuh dan membuatnya bekerja dalam animasi terbatas dengan menggunakan "frame modulation". Ini pada dasarnya adalah bagaimana anime modern dimulai dan bagaimana banyak sakuga dimulai pada anime karena anggaran akan ditujukan ke spesialis tertentu.

         Anime berikutnya adalah Tiger Mask oleh animator Keiichiro Kimuraini adalah contoh lain dari eksperimen dan cara berpikir yang berbeda tentang gerakan yang mulai muncul selama periode ini. Dalam animasi ini mereka menggunakan garis kasar karena, dapat kita lihat, mereka berusaha bereksperimen dengan distorsi prespektif dan pergerakan yang sudah sangat maju di era itu. Garis yang kasar akan mempercepat proses eksperimen tersebut.


       Animator berikutnya, adalah animator jauh lebih muda dibanding dengan animator lainya selama era ini. Animator ini adalah Yoshinori Kanada. Kanada sebenarnya grand modern animasi anime sakuga dengan penekanannya pada, over-the-top spesial effect dan cara-cara kreatif berpikirnya tentang gerakan, yang luar biasa.

      Berikutnya adalah animasi mecha awal yang dia kerjakan. Kita dapat perhatikan terdapat blok shading di mana ada bagian dari karakter yang lebih terang, dan bagian dari karakter yang lebih gelap. Itu adalah salah satu trademark Kanada. Hal lain yang dapat kita perhatikan adalah Fx-animation yang sangat organik. Animasi efek  terlihat seperti hidup sendiri, dan ada juga banyak penekanan pada fx-animation. Efek pergi ke segala arah yang. Salah satu adegan yang paling keren dapat kita lihat di bawah ini.


     Penggambaran adegan yang seperti ini sering digunakan pada anime mecha dan berbagai adegan pertarungan genre lainnya. Semua itu sangat di pengaruhi oleh Yoshinori Kanada, banyak pula yang menyebut Kanada sebagai grand master dari anime battle-scene. Pengaruh ini terlihat ke dalam anime Gundam Wing di bawah ini.


     Style Kanada yang dikenal menitik beratkan kepada penggambaran mata yang berlebihan terhadap gerakan. Tidak hanya itu, dengan efek animasi organiknya ia memberikan semacam arching feel terutama dengan api. Fx naga pada video di bawah ini yang sangat sangat influential- salah satu yang menandai post-modernism Jepang. Dimana pendiri gerakan tersebut (Takashi Murakami dari "superflat" fame) mengatakan bahwa naga adalah seni Jepang murni. ia melihat sedikit esensi print terkenal Hokusai (woodblock tentang Mt. Fuji, "The Great Wave off Kanagawa") di naga. Itulah kekuatan dari animator tersebut. 


      Untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana berpengaruhnya Kanada, dibawah ini adalah klip dari Koji Morimoto menampilkan pengaruh Kanada itu. Morimoto mengambil basis Kanada dalam banyak arah yang berbeda. Animasi Morimoto terlihat jauh lebih surreal. Anda akan melihat arching flames, block shading dalam desain. Dan, tentu saja, banyak penekanan pada animasi efek  organik. 


Dirty Pair Project Eden by
Koji Morimoto

Sumber:
  1.  The Soul of Anime by Ian Condry
  2. http://www.wildgrounds.com/2011/06/09/another-look-at-anime/

Sumber Video:


     






Tidak ada komentar:

Posting Komentar